Dalam menjalani masa cuti, Calon Wakil Gubernur Kepri, Aunur Rafiq, telah siap melakukan kampanye bersama pasangannya Calon Gubernur Kepri, Muhammad Rudi, pada Pilkada Provinsi Kepri 2024.
Sebagaimana diketahui, paslon nomor urut 2 itu merupakan pemimpin di daerah masing-masing. Muhammad Rudi merupakan Walikota Batam dan Aunur Rafiq merupakan Bupati Karimun.
Keduanya maju sebagai kontestan Pilkada Provinsi Kepri diusung oleh Partai NasDem, PDI Perjuangan, dan PSI, telah memiliki sejumlah program-program unggulan untuk disampaikan pada masyarakat Provinsi Kepulauan Riau.
Paslon yang dijuluki HMR berAURA itu, telah mempersiapkan programnya yang tentunya untuk kemajuan pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat Kepri.
“Saya cuti untuk ikut berkampanye, yang mana juga telah mendapat nomor urut 2 dan akan kita susun jadwal. Kita juga nantinya akan menyampaikan program-program, sesuai dengan visi misi kami,” kata Aunur Rafiq, kepada wartawan, Rabu (25/9/2024).
Rafiq menyebutkan, program yang dirancang bertujuan untuk menuju pada peningkatan dan perubahan yang lebih baik lagi, dari apa yang sudah dilakukan sampai saat ini.
Dengan program pemerataan pembangunan di seluruh Provinsi Kepulauan Riau, yang sesuai dengan karakteristik wilayah yang akan dilakukan pembangunan.
“Selain itu, kita akan bicara tentang masalah angka pengangguran terbuka yang sangat tinggi. Bagaimana menyelesaikan masalah anak tempatan mendapatkan pekerjaan,” ucap Rafiq.
Selain itu dirinya juga memikirkan, bagaimana menangani persoalan masalah layanan kesehatan di setiap Kabupaten dan Kota di Kepri. Yakni menyinkronkan antara layanan kesehatan Universal Health Coverage (UHC) dengan layanan jaminan kesehatan pemerintah.
“Pelayanan rumah sakit yang sudah menerapkan UHC, kita sinergikan dengan pelayan jaminan kesehatan,” katanya.
Masalah pendidikan, yang tidak hanya sebatas pendidikan gratis saja, tapi akan dilakukan dengan program pendidikan 12 tahun.
Jika hanya sekedar gratis biaya pendidikan dan tidak ada relokasi dan kejelasan, tentunya akan membuat bingung masyarakat dan selalu bertanya-tanya.
“Harus kita masifkan, yaitu menjadi program unggulan kita, sehingga anak-anak kita di Kepri wajib berpendidikan sampai SMA, yang itu harus kita biayai, bukan hanya sekedar gratis-gratis saja tapi outputnya tidak jelas,” ujar Rafiq.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta: Syahid Bustomi
Editor: Mahrus Sholih