Kamis, 23 Oktober 2025 – 19:00 WIB
Jakarta, VIVA – Seiring bertambahnya usia, risiko mengalami gangguan neurodegeneratif seperti penyakit Alzheimer ikut meningkat. Saat seseorang menua, volume otak juga menyusut baik pada bagian materi abu-abu maupun materi putih.
Baca Juga :
Ternyata Perbanyak Sujud dan Menghafal Alquran Bisa Cegah Alzheimer, Dokter: Itu Penting Sekali
Namun menariknya, sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal PNAS pada 13 Oktober 2025 menemukan bahwa kecepatan penyusutan otak ternyata berbeda antara pria dan wanita. Otak pria menyusut lebih cepat dibandingkan otak wanita.
Jika penyusutan otak berkaitan dengan risiko penyakit neurodegeneratif, lalu apa artinya bagi kerentanan wanita terhadap Alzheimer yang diketahui lebih tinggi?
Baca Juga :
Hati-hati Kalau Gaya Bicara Manusia Berubah
Apa yang ditemukan dalam penelitian ini?
Penelitian tersebut berusaha memahami apakah jaringan otak yakni materi abu-abu dan materi putih menyusut lebih cepat pada pria atau wanita seiring bertambahnya usia. Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa otak pria mengalami penyusutan volume yang lebih besar, terutama pada bagian korteks. Sementara itu, pada wanita, penyusutan lebih terbatas pada area tertentu saja, dan ketebalan korteks relatif tetap stabil. Korteks berperan penting dalam kemampuan kognitif seperti berpikir, mengingat, dan mengambil keputusan.
Baca Juga :
Tak Kalah Canggih, Perkembangan Stem Cell di Indonesia Bisa Atasi Penyakit Genetik Hingga Kanker
Menariknya, tidak ditemukan perbedaan signifikan antara pria dan wanita dalam hal penyusutan hippocampus, bagian otak yang berperan dalam fungsi memori setidaknya hingga usia lanjut. Pada wanita, penurunan di area ini baru terlihat di usia yang lebih tua. Namun, hal itu belum tentu berarti wanita memiliki risiko lebih tinggi terhadap penyakit neurodegeneratif. Kemungkinan besar, fenomena ini terjadi karena wanita cenderung hidup lebih lama, sehingga penyusutan di area hippocampus baru terlihat ketika mereka mencapai usia yang lebih tua.
Hasil penelitian ini memang terasa agak kontradiktif. Kita tahu bahwa penderita Alzheimer biasanya memiliki otak yang menyusut, dan wanita lebih rentan terhadap penyakit ini. Tapi di sisi lain, penelitian ini menunjukkan bahwa penyusutan otak tidak selalu menandakan adanya penyakit bisa jadi itu hanyalah bagian alami dari proses penuaan.
Meski begitu, para ilmuwan menegaskan bahwa masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk benar-benar memahami mengapa wanita cenderung memiliki risiko Alzheimer yang lebih tinggi dibandingkan pria.
Avatar Ajaib Bisa Jadi Solusi untuk Penderita Alzheimer dan Demensia
Lenovo bekerja sama dengan Innovations in Dementia meluncurkan avatar 3D fotorealistis dengan AI khusus bagi penderita alzheimer dan demensia.
VIVA.co.id
5 November 2024












