Fenomena Gerhana Matahari Sebagian dijadwalkan untuk muncul pada 21-22 September mendatang. Ketika orbit bulan membawa satelit alami ini tepat berada di antara Bumi dan Matahari pada fase bulan baru, sebagian piringan Matahari akan terhalang. Menurut informasi dari Space, Gerhana Matahari Sebagian ini dapat disaksikan oleh lebih dari 16 juta orang yang berada di beberapa pulau Pasifik, sebagian wilayah Australia, dan Antartika.
Gerhana ini akan dimulai pada pukul 13.29 siang ET pada 21 September dengan puncaknya terjadi pada pukul 15.41 sore ET pada hari yang sama. Pengamat di wilayah seperti Selandia Baru bagian selatan dan Antartika diharapkan dapat melihat lebih dari 70 persen piringan Matahari tertutup oleh bulan saat gerhana mencapai puncaknya.
Namun, sayangnya sebagian besar populasi dunia, termasuk di Amerika, tidak akan dapat menyaksikan gerhana ini secara langsung. Indonesia juga termasuk negara yang tidak dapat menyaksikan fenomena tersebut. Oleh karena itu, jika Anda berencana untuk menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian ini, pastikan memiliki pelindung mata yang tepat karena melihat langsung matahari tanpa perlindungan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada penglihatan.
Menurut situs resmi Observatorium Bosscha, wilayah yang berada dalam penumbra akan memiliki kesempatan untuk menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian. Namun, wilayah di luar penumbra tidak akan dapat melihat gerhana sama sekali. Terkadang, bayangan umbra bulan tidak mencapai permukaan Bumi, sehingga hanya bayangan penumbra yang jatuh ke permukaan, menghasilkan Gerhana Matahari Sebagian tanpa Gerhana Matahari Total.
Jadi, pastikan untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum ingin melihat fenomena Gerhana Matahari Sebagian pada 21-22 September ini, atau menantikan Gerhana Matahari Total yang akan datang pada tanggal 12 Agustus 2026.