Tomat dan Kentang Diduga Terkait dalam Studi Terbaru

Sebuah penelitian terbaru telah mengungkapkan informasi menarik yang mengaitkan antara tomat dan kentang. Dilaporkan bahwa tomat diidentifikasi sebagai leluhur dari tanaman kentang, dengan proses evolusi yang terjadi sekitar 9 juta tahun lalu. Peneliti mengungkapkan bahwa tomat liar yang tumbuh di Andes silangkan dengan tanaman bernama Etuberosum melalui hibridisasi, yang merupakan proses pencampuran genetik untuk membentuk garis keturunan baru.

Tomat dianggap sebagai ibu dan Etuberosum sebagai ayah dari kentang, meskipun perbedaan keduanya tidak terlalu jelas pada awalnya. Ketika tanaman kentang dan Etuberosum ditarik ke atas, perbedaan mereka menjadi lebih nyata. Etuberosum memiliki batang bawah tanah tipis tanpa umbi kentang bertepung yang membuatnya menjadi makanan global.

Studi juga menunjukkan bahwa kentang mewarisi campuran gen yang stabil dari kedua orang tuanya, sehingga menjadikannya tanaman yang kuat dan tahan lama. Umbi kentang membantu tanaman bertahan saat musim dingin atau kekeringan, tanpa memerlukan biji atau penyerbuk. Tanaman kentang juga dapat berkembang biak dari tunas yang tumbuh di umbinya.

Kesimpulannya, kentang telah beradaptasi dengan baik di habitat baru di pegunungan Andes, dengan organ-organ kaya nutrisi yang membantunya tumbuh subur. Pertumbuhan serta penyebaran kentang menyebabkan ledakan keanekaragaman tanaman. Manusia pun telah mendomestikasi beberapa spesies kentang liar, memilih yang memiliki umbi besar dan dapat dimakan.

Sebagai makanan pokok di Eropa dan di berbagai negara, kentang cepat menjadi populer karena nilai nutrisinya dan daya tahan terhadap kondisi lingkungan yang sulit. Kentang dapat dijelaskan sebagai tanaman yang kaya akan sejarah evolusi dan signifikansi globalnya dalam menyediakan makanan untuk umat manusia.

Source link