OpenAI telah mengumumkan fitur terbaru, yaitu ChatGPT, yang memungkinkan chatbot untuk mengambil tindakan atas nama pengguna. Langkah ini merupakan bagian dari upaya industri teknologi untuk mengubah cara orang berinteraksi di internet. Perusahaan teknologi besar, termasuk OpenAI, berharap suatu hari nanti pengguna dapat mengandalkan agen AI mereka untuk melaksanakan tugas-tugas mereka tanpa harus beralih antara aplikasi atau mencari informasi secara manual di web.
Menurut CNN, mode terbaru dari agen ChatGPT menunjukkan bahwa perusahaan teknologi semakin terfokus pada pengembangan asisten digital yang lebih canggih. Hal ini juga mencerminkan ketatnya persaingan antara OpenAI dan Google.
Mode baru ChatGPT ini diklaim mampu ‘berpikir’ dan ‘bertindak’ menggunakan komputer virtualnya, sehingga agen ini dapat menangani permintaan yang kompleks dan berpusat pada tindakan. Fitur ini memungkinkan pengguna memberikan perintah spesifik, seperti mengatur jadwal atau merencanakan acara dengan detail tertentu.
Fitur baru ini hanya tersedia untuk pelanggan yang berlangganan paket Pro, Plus, atau Team. Dengan menggabungkan kemampuan dari ChatGPT Operator dan Deep Research, OpenAI berusaha mengubah ChatGPT menjadi asisten universal yang lebih komprehensif.
Meskipun demikian, pengguna disarankan untuk berhati-hati dalam memberikan akses ChatGPT ke informasi pribadi mereka. CEO OpenAI, Sam Altman, menekankan pentingnya untuk menggunakan teknologi ini secara bijaksana dan tidak untuk tugas-tugas berisiko tinggi atau informasi pribadi yang sensitif.
Dengan langkah terbaru ini, OpenAI terus berupaya menyempurnakan ChatGPT agar menjadi asisten digital yang lebih baik. Sementara itu, industri kecerdasan buatan secara luas sedang berusaha untuk mengatasi masalah privasi dan keamanan terkait dengan teknologi AI. Semua ini sebagai langkah menuju masa depan di mana agen AI dapat membantu pengguna dalam menjalani kehidupan digital mereka dengan lebih efisien dan aman.
