Penelitian BRIN Terhadap Bakteri Wolbachia pada Nyamuk Papua: Upaya Tekan Malaria

BRIN memulai studi awal pendeteksian bakteri Wolbachia di Papua, daerah endemis malaria. Penelitian dilakukan pada nyamuk Anopheles di lima titik di Kabupaten Keerom: Sanggaria, Yatu Raharja, Ubiyau, Samanawa, dan Pitewi. Bakteri Wolbachia ditemukan secara alami pada sebagian nyamuk Anopheles di Papua, yang memiliki potensi untuk mengganggu siklus hidup patogen penyebab penyakit dalam tubuh nyamuk dan memengaruhi reproduksi serangga. Meskipun prevalensinya rendah, temuan ini signifikan karena membuka peluang untuk intervensi berbasis pendekatan biologis lokal.

Penelitian Rusdiyah di BRIN juga mengungkap tiga mekanisme kerja utama Wolbachia dalam pengendalian vektor. Ini mencakup inkompatibilitas sitoplasmik (CI), pemendekan umur nyamuk, dan gangguan terhadap patogen. Penyakit tular vektor, terutama malaria, masih menjadi tantangan besar bagi sistem kesehatan global. Namun, penelitian ini berpotensi menciptakan solusi seperti yang telah berhasil diterapkan dalam kasus demam berdarah.

Pendekatan berbasis Wolbachia terbukti efektif dalam menekan kasus demam berdarah di berbagai negara. Namun, penelitian terhadap Wolbachia pada nyamuk Anopheles, vektor utama malaria, masih terbatas. Beberapa tantangan, seperti efektivitas tergantung pada spesies nyamuk dan strain bakteri, serta ketidakpastian sifat infeksi Wolbachia, masih perlu diatasi. Studi ini menjadi langkah awal yang mendesak untuk membangun strategi intervensi jangka panjang yang efektif dalam mengatasi malaria.

Source link