Ritual Keboan Aliyan di Desa Aliyan, Banyuwangi, disambut antusias ribuan pengunjung. Acara tradisional ini merupakan sebuah magnet pariwisata yang diselenggarakan setiap bulan Suro. Meskipun diguyur hujan, para wisatawan tetap memadati Lapangan Desa Aliyan. Keboan Aliyan adalah bentuk syukur atas panen dan permohonan kelimpahan hasil bumi di musim tanam berikutnya. Sejumlah warga yang kerasukan mengikuti ritual ini dengan bertingkah seperti kerbau yang sedang membajak sawah. Mereka melakukan selamatan, ider bumi, dan berkeliling desa ke empat penjuru mata angin. Ada dua kelompok warga yang mengikuti arak-arakan, menampilkan atraksi di hadapan para tamu dan wisatawan. Suatu kehormatan bagi wisatawan asing seperti Aleksei asal Rusia, yang terpesona dengan semangat pelestarian budaya masyarakat Banyuwangi. Tak ketinggalan, Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono turut memberikan apresiasi atas keguyuban warga dalam menjaga tradisi ini serta menilai bahwa secara keseluruhan memiliki dampak positif, termasuk dari sisi ekonomi. Berbagai kegiatan pendukung juga dirangkai sejak sebelum pelaksanaan Keboan Aliyan, seperti bazar UMKM dan pentas seni. Ritual ini merupakan warisan yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat setiap bulan Suro menurut penanggalan Jawa dan diharapkan terus dilestarikan sebagai bagian dari warisan budaya lokal.
Ritual Keboan Aliyan: Syukuri Hasil Panen di Banyuwangi

Read Also
Recommendation for You

Tim Opsnal Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sibolga berhasil mengungkap kasus pencurian yang terjadi di…

Turnamen bola voli Kapolres Gresik Cup 2025 telah resmi dibuka di Gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro…

Dalam upaya menjalankan Operasi Patuh 2025, Polres Maros menekankan pengendara di bawah umur yang mengendarai…

Rapat koordinasi penyegaran pengurus Paguyuban KPM se-Kecamatan Bungah di Desa Sukorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur…

Ebisu Restaurant, di Mercure Surabaya Grand Mirama Hotel, terus memperoleh inovasi dalam bisnis kuliner di…