Program Sekolah Rakyat (Community School) merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia. Program pendidikan dasar ini ditujukan untuk anak-anak dari keluarga miskin dan sangat miskin, yang terintegrasi dengan program Perlindungan Sosial dan Pemberdayaan Keluarga yang lebih luas. Hal ini dibahas dalam forum publik “Double Check” dengan tema “Seberapa Jauh Negara Melindungi Rakyatnya?” yang dihadiri oleh Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 3,1 juta orang tinggal dalam kemiskinan ekstrim dan sekitar 24 juta orang hidup dalam kemiskinan umum. Presiden Prabowo Subianto menugaskan Kementerian Sosial untuk menangani masalah kemiskinan ini dengan koordinasi lintas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Contoh kasus Naila, seorang siswa Sekolah Rakyat di Makassar, digunakan untuk menyoroti pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menangani kemiskinan.
Kementerian Sosial diberikan mandat untuk fokus pada pemberdayaan masyarakat untuk keluar dari kemiskinan. Program bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) merupakan prioritas utama dengan alokasi anggaran yang besar. Sekolah Rakyat juga menjadi bagian dari upaya pemberdayaan anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Selain itu, Kementerian Sosial berencana membuka 65 Sekolah Rakyat baru bulan Juli ini dengan harapan akan meningkat menjadi 100 sekolah pada akhir tahun. Ini melibatkan kerja sama dengan pemerintah daerah dalam penyediaan infrastruktur yang diperlukan. Program-program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara universal dan berkelanjutan.
