Berita  

Perkiraan BMKG: Musim Kemarau Cilacap Mundur

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa musim kemarau di wilayah Jawa Tengah bagian selatan, termasuk di Kabupaten Cilacap, akan mengalami penundaan. Data curah hujan yang tercatat hingga 21 Mei 2025 menunjukkan bahwa sebagian wilayah di Kabupaten Cilacap masih terus mengalami hujan dengan curah lebih dari 50 mm per dasarian. Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, mengatakan bahwa hal ini mempengaruhi prediksi awal musim kemarau. Beberapa daerah di Cilacap, seperti Dayeuhluhur, Majenang, Wanareja, Cipari, Sidareja, Kampung Laut, Cilacap Kota, Adipala, dan Kroya, masih mencatatkan curah hujan yang tinggi. Gangguan cuaca skala mingguan, seperti sirkulasi siklonik dan fenomena MJO, serta tingginya kelembapan udara di Cilacap, menjadi faktor utama penundaan musim kemarau. BMKG memperkirakan wilayah Cilacap masih berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang selama 4 hari ke depan, dengan suhu udara berkisar antara 24 hingga 33°C dan kelembaban udara antara 64 hingga 98 persen. Angin diperkirakan bertiup dari arah Tenggara dengan kecepatan 5 hingga 25 km per jam. Musim kemarau dianggap telah dimulai jika curah hujan dalam satu dasarian kurang dari 50 mm, diikuti oleh dua dasarian berikutnya. Evaluasi tentang awal musim kemarau di wilayah lain di Kabupaten Cilacap juga akan dilakukan lebih lanjut oleh BMKG.

Source link