FBI telah mengeluarkan peringatan terkait penipuan menggunakan deepfake suara yang menargetkan sejumlah pejabat pemerintah AS sejak bulan April. Penipuan ini melibatkan penyamaran sebagai pejabat senior AS untuk mendapatkan akses ke informasi pribadi. Para pelaku kejahatan menggunakan pesan teks dan suara yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI), dalam upaya untuk membangun hubungan baik sebelum mencuri informasi sensitif. Mereka juga mengirimkan tautan berbahaya yang bertujuan untuk memindahkan diskusi ke platform perpesanan lain, melalui tautan tersebut mereka dapat membobol akun pejabat AS dan mengakses informasi kontak pejabat pemerintah lainnya.
FBI juga mengutip Pemberitahuan Industri Swasta (PIN) pada Maret 2021 yang memperingatkan tentang kemungkinan penggunaan deepfake dalam operasi siber dan pengaruh asing. Europol juga pernah memperingatkan bahwa deepfake dapat digunakan oleh penjahat siber untuk penipuan CEO dan pembuatan pornografi tanpa persetujuan. Selain itu, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) A.S. telah memperingatkan tentang serangan rekayasa sosial menggunakan kloning suara AI untuk menipu target.
Penting bagi masyarakat untuk waspada terhadap penipuan deepfake agar dapat mengidentifikasi dan mencegah serangan tersebut. Adanya peringatan dari berbagai otoritas negara, termasuk FBI, Europol, dan HHS, menunjukkan pentingnya kesadaran akan ancaman deepfake dalam dunia digital. Terutama karena deepfake dapat digunakan untuk menyusupi sistem keamanan dan merusak reputasi seseorang. Oleh karena itu, langkah-langkah mitigasi perlu diambil untuk menghadapi ancaman penipuan deepfake yang semakin canggih dan merusak.