Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di masa peralihan musim hujan ke musim kemarau, atau masa pancaroba. Dalam Prospek Cuaca Mingguan, BMKG menjelaskan bahwa selama sepekan ke depan, cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia akan dipengaruhi oleh pola peralihan musim. Hal ini ditandai dengan suhu terik pada pagi hingga siang hari diikuti oleh potensi hujan lokal pada sore hingga malam hari. Hujan yang terjadi umumnya bersifat tidak merata dengan intensitas sedang hingga lebat dan durasi singkat, yang berpotensi disertai kilat dan angin kencang. Ketidakstabilan atmosfer selama periode peralihan musim ini meningkatkan kemungkinan terbentuknya awan konvektif, terutama di wilayah barat dan selatan Indonesia.
Untuk itu, masyarakat diimbau untuk memerhatikan informasi cuaca terkini dan tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi secara tiba-tiba, terutama pada sore hari. BMKG juga memperhatikan dinamika atmosfer selama sepekan ke depan, dengan potensi dipengaruhi oleh gangguan MJO, gelombang Kelvin, gelombang Rossby Ekuator, dan gelombang Low Frequency. Wilayah yang terdampak adalah Kalimantan bagian timur, sebagian besar Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan sebagian besar Papua. Selain itu, Bibit Siklon Tropis 97S juga terpantau di Laut Arafuru sebelah tenggara Kepulauan Tanimbar, Maluku. Fenomena ini berpotensi memberikan dampak langsung terhadap kondisi cuaca dan perairan di wilayah Indonesia, seperti hujan lebat hingga gelombang tinggi.
Sirkulasi siklonik juga diprakirakan terpantau di beberapa wilayah, yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah tersebut. Kondisi ini diperkuat dengan labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal di beberapa wilayah. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca signifikan ini dengan selalu memperbarui informasi cuaca dan menjaga lingkungan serta memperbaiki kondisi lingkungan yang rentan terhadap dampak cuaca ekstrem. Dengan demikian, langkah pencegahan yang tepat dapat diambil untuk menghadapi potensi cuaca ekstrem selama periode peralihan musim ini.