Kebiasaan membuang sampah sembarangan ke sungai menjadi masalah serius yang harus segera ditangani di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sumenep menekankan bahwa permasalahan ini terus menghambat upaya penanganan banjir di wilayah tersebut. Meskipun sudah dilakukan berbagai upaya, seperti menerjunkan satuan tugas untuk membersihkan drainase dan sungai, banjir masih menjadi ancaman tahunan karena pendangkalan dan sumbatan aliran air.
Dalam upaya mengatasi masalah ini, PUTR Sumenep mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,6 miliar untuk pengerukan dua sungai utama, yakni Sungai Kalianjuk dan Kalimarengan. Kedua sungai tersebut menjadi titik rawan banjir akibat penumpukan sedimen yang semakin parah dari tahun ke tahun. Meski kedua sungai tersebut berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemkab Sumenep mengambil inisiatif dengan mengajukan permohonan resmi ke provinsi untuk normalisasi sungai.
Sungai Kalianjuk memainkan peran penting sebagai jalur pembuangan air dari beberapa kecamatan hulu di Sumenep. Upaya normalisasi sungai dijadwalkan dimulai pertengahan 2025 dan diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pengendalian banjir. Namun, tanpa perubahan perilaku masyarakat terkait sampah, masalah banjir ini akan terus berlanjut. Dengan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan dapat mengatasi masalah yang ada untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan aman dari banjir.
