BMKG Akan Perpanjang Operasi Modifikasi Cuaca Sampai 20 Maret 2025
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan rencana perpanjangan operasi modifikasi cuaca (OMC) hingga tanggal 20 Maret 2025. Langkah ini diambil sebagai tindakan preventif pemerintah untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi akibat cuaca ekstrem. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyatakan bahwa OMC akan dilakukan selama 24 jam non-stop hingga tanggal tersebut.
Dwikorita menjelaskan bahwa cuaca ekstrem dapat terjadi karena adanya sirkulasi siklonik di Samudra Hindia Pesisir Barat Sumatera yang membentuk belokan angin di sebagian besar wilayah Jawa Barat. Hasil dari operasi modifikasi cuaca sebelumnya menunjukkan keberhasilan dalam mengurangi curah hujan di wilayah Jabodetabek. Operasi ini melibatkan total 26 sorti penerbangan selama 50 jam 17 menit dan penggunaan bahan semai seperti NaCl dan CaO.
OMC kali ini difokuskan pada pengamanan wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat yang terdampak banjir. Upaya ini dilakukan dengan penyemaian awan yang strategis untuk mengendalikan curah hujan sebelum mencapai kawasan rawan banjir. Seto, Deputi Modifikasi Cuaca BMKG, menjelaskan bahwa operasi modifikasi cuaca juga dilakukan di Jawa Barat karena prediksi hujan tinggi hingga akhir Maret 2025. Dengan bantuan OMC, intensitas hujan dapat dikendalikan sejak dini hingga mengurangi risiko bencana dan menjaga keselamatan masyarakat.