NASA meluncurkan teleskop terbarunya, SPHEREx, ke orbit pada Selasa (11/3). Teleskop ini memiliki tujuan penting untuk memetakan 450 juta galaksi di alam semesta. Dengan teknologi canggihnya, Teleskop SPHEREx diklaim bisa membantu para ilmuwan memahami peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam detik-detik pertama setelah Big Bang.
SPHEREx adalah singkatan dari Spectro-Photometer for the History of the Universe, Epoch of Reionization, and Ices Explorer. Teleskop ini dirancang untuk memetakan seluruh langit angkasa, mempelajari ratusan juta galaksi, serta menyusun bagaimana alam semesta terbentuk dan berevolusi. Teleskop ini berhasil diluncurkan setelah mengalami beberapa penundaan untuk evaluasi kelayakan roket dan komponen-komponennya, serta cuaca buruk di lokasi peluncuran.
Teleskop SPHEREx berharga $488 juta dan akan mengamati seluruh langit dalam 102 warna berbeda selama dua tahun misinya. Dengan teknik spektroskopi, para ilmuwan akan menganalisis cahaya inframerah dan mendapatkan wawasan tentang kimia dan karakteristik ratusan juta galaksi di alam semesta. NASA percaya bahwa pengamatan ini dapat membantu memahami pembentukan galaksi, melacak air di Bima Sakti, dan mengungkap informasi penting tentang asal mula alam semesta.