Dicoding, startup Edu Tech, telah merilis sebuah laporan yang menunjukkan bahwa Indonesia membutuhkan 23 juta talenta digital berkualitas hingga tahun 2045. Hasil riset ini mencatat bahwa kebutuhan akan talenta digital terus meningkat dari 381 ribu pada 2025 menjadi 1,2 juta pada 2045. CEO Dicoding, Narenda Wicaksono, mengungkapkan harapan pemerintah untuk meningkatkan GDP hingga 7 kali lipat pada tahun 2045. Untuk mencapai tujuan ini, kualitas talenta digital harus ditingkatkan setidaknya dua kali lipat. Laporan ini juga menyoroti pentingnya pelatihan informal bagi talenta informatika, dengan hampir separuh dari mereka menyadari bahwa kesuksesan mereka tidak hanya tergantung pada pendidikan formal, tetapi juga pelatihan informal dan pengalaman praktik.
Untuk mendukung peningkatan kualitas talenta digital, Dicoding memberikan beberapa rekomendasi. Pemerintah perlu mendorong integrasi antara pendidikan formal dan informal, seperti program MBKM yang sudah terbukti sukses. Sekolah dan universitas perlu memberikan pengakuan akademis pada keterlibatan siswa dalam program pengembangan talenta digital yang diselenggarakan oleh industri. Sementara itu, industri disarankan untuk berinvestasi dalam pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dan memberikan pengakuan pada sertifikasi non-formal. Industri yang menjadi sponsor program pelatihan diharapkan dapat membantu akselerasi talenta digital dengan memberikan dukungan pembiayaan dan menjaga ekosistem pembelajaran yang inklusif. Dengan upaya kolaboratif dari semua pihak terkait, Indonesia diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan talenta digital yang semakin meningkat dengan baik.
Indonesia Butuh 23 Juta Talenta Digital 2045: Peluang Besar!
