Oky Rizkiyanto Hadibroto, saat berada di tempat usahanya, Rabu 9 Oktober 2024. Mengharapkan Pemkab Karimun dapat membantu pelaku UMKM melalui program bagaimana mengatasi inflasi. (Foto: Syahid Busthomi/Suara Indonesia)
SUARA INDONESIA, KARIMUN – Geliat pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Karimun semakin meningkat, ini terlihat semakin banyaknya produk-produk yang dihasilkan oleh para pelaku UMKM yang di pasarkan, baik di Kabupaten Karimun hingga di luar Kabupaten Karimun.
Kondisi seperti ini tentunya tidak terlepas dari perhatian pemerintah daerah, dalam membina dan memfasilitasi UMKM. Sehingga dapat menjadikan UMKM sebagai pembuka lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran di Karimun.
Namun di balik itu semua, masih ada kendala yang dihadapi oleh para pengusaha khususnya pelaku UMKM saat ini, yakni kekhawatiran menurunnya daya beli masyarakat akibat inflasi yang sangat tinggi.
Sehingga kondisi tersebut berpengaruh kuat terhadap nilai jual dan penurunan produksi, karena kenaikan bahan pokok serta tingginya tarif angkut logistik.
Apalagi kondisi Kabupaten Karimun merupakan daerah kepulauan, yang sangat membutuhkan suplai bahan dari luar Karimun.
Menanggapi hal tersebut, salah seorang pelaku UMKM di Karimun yang juga pembina pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Karimun, Oky Rizkiyanto Hadibroto, mengharapkan pemerintah dapat membuat program mengatasi inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang saat kurang baik.
“Kami para pengusaha saat ini, terutama UMKM lebih butuh program dari pemerintah, bagaimana mengatasi inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang memang saat ini sedang tidak baik-baik saja,” kata Oky, yang di temui di tempat usahanya, Rabu 9 Oktober 2024.
Oky mengatakan, kondisi yang dihadapi pengusaha di lapangan saat ini sangat berbeda dengan kondisi perekonomian Karimun yang dulu, terutama di bidang transportasi logistik.
Karena seiring berjalannya waktu, inflasi terjadi bukan hanya terhadap kenaikan bahan pokok dan bahan-bahan sekunder lainnya, akan tetapi terjadi juga di bidang transportasi dan logistik yang ikut menaikkan tarifnya, bahkan menaikkan harga yang tidak tetap alias suka-suka.
“Selama ini kami membangkitkan usaha memang lebih banyak mengambil bahan dari luar Kabupaten Karimun, menggunakan jasa transportasi laut. Namun dengan kenaikan tarif yang tidak ada regulasi tersebut membuat kami semakin terjepit,” terangnya.
Pasalnya, ketika para pelaku UMKM dhadapkan dengan banyaknya kompetitor dan peluang pasar yang harus di penuhi, juga harus memikirkan naiknya bahan kebutuhan pokok dan mengatasi kenaikan tarif yang tidak pasti.
Oky berharap, agar pemerintah Kabupaten Karimun memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh pelaku UMKM, agar dapat melanjutkan usahanya.
Sehingga kedepan bisa menjadi penopang utama perekonomian daerah dan penunjang kemajuan sektor pariwisata, khususnya dapat membantu meningkatkan pendapatan daerah melalui usaha mereka.
“Kami berharap kepada pemerintah, khususnya kepada Bupati dan Wakil Bupati yang baru nanti, bisa memberikan kebijakan terkait masalah transportasi laut, terutama menambah jadwal kapal roro yang memang sangat dibutuhkan masyarakat dan juga pelaku UMKM. Dengan memberikan regulasi tarif angkut barang yang kita ambil dari luar Karimun yang tetap,” pinta Oky
Dirinya mewakili para pengusaha UMKM juga berharap, kepada Bupati dan Wakil Bupati yang baru, dapat memberikan terobosan yang bisa membantu meringankan pelaku UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Syahid Bustomi |
Editor | : Mahrus Sholih |