Yusran Pasaribu, mantan Anggota DPRD Sibolga dua periode tahun 1999-2004 dan 2004-2009 (Foto: Istimewa)
SUARA INDONESIA, SIBOLGA – Yusran Pasaribu, salah seorang tokoh agama di Kota Sibolga, menyarankan pemerintah daerah dan DPRD setempat agar bijak mengatasi permasalahan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sibolga.
Menurut mantan Anggota DPRD Sibolga dua periode tahun 1999-2004 dan 2004-2009 ini, defisit anggaran daerah bisa diatasi dengan beberapa kebijakan.
Di antaranya, mengurangi anggaran pengeluaran daerah untuk kepentingan proyek pembangunan bukan skala prioritas, meningkatkan penyerapan retribusi dan pajak daerah, serta opsi terakhir meminjam uang dari bank.
“Pengeluaran anggaran daerah untuk pembangunan bisa dibatalkan. Tapi, tidak untuk gaji atau honor pegawai Pemda,” kata Yusran, di Sibolga, Jumat (05/07/2024).
Dijelaskan, sumber pendapatan asli daerah meliputi pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Pendapatan transfer, meliputi transfer pemerintah pusat dan antardaerah.
Yusran menyarankan kedua lembaga eksekutif dan legislatif di Sibolga bisa segera melakukan langkah pencegahan defisit anggaran daerah dengan merasionalisasikan anggaran pendapatan dan belanja daerah.
“Rumus pelaksanaan APBD itu, harus seimbang pendapatan daerah dengan pengeluarannya. Pemda dan DPRD harus bersama-sama melakukan evaluasi realisasi APBD untuk pencegahan potensi terjadi defisit anggaran daerah,” ujar Yusran.
Terkait permasalahan ini, Wakil Ketua DPRD Sibolga, Jamil Zeb Tumori, menyatakan kekhawatirannya terhadap kondisi APBD Sibolga mengalami defisit hingga Rp 115 miliar. Pernyataan tersebut diungkapkan Jamil melalui siaran langsung, di akun Facebook peribadinya, Tumori Solution.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta: Lamhot Naibaho
Editor: Mahrus Sholih