Aditya
– 16 Juni 2024 | 11:06 – Dibaca 83 kali
Kilang Minyak AS Tingkatkan Kapasitas/(ilustrasi/@pixabay)
SUARA INDONESIA, JAKARTA – Industri energi Amerika Serikat kembali menunjukkan taringnya dengan peningkatan kapasitas kilang minyak mentah.
Berdasarkan laporan terbaru dari Badan Informasi Energi (Energy Information Administration/EIA), kapasitas kilang minyak AS naik sebesar 1,5 persen menjadi 18,38 juta barel per hari (bph) pada tahun ini.
Peningkatan ini didorong oleh ekspansi proyek kilang baru yang masif di Texas, termasuk kilang Exxon Mobil di Beaumont.
Ekspansi kapasitas ini merupakan tahun kedua berturut-turut dari peningkatan yang signifikan.
Pada awal 2024, kapasitas kilang masih lebih dari 500.000 barel per hari di bawah puncak 2019 sebesar 18,98 juta barel per hari.
Puncak ini terjadi sebelum pandemi Covid-19 yang menyebabkan banyak penutupan kilang dan konversi.
Namun, peningkatan ini menunjukkan pemulihan yang kuat dalam industri energi AS.
Marathon Petroleum Corp tetap menjadi produsen bahan bakar terbesar di Amerika Serikat dengan kemampuan pemrosesan hingga 2,95 juta bph, yang mencakup 16 persen dari total kapasitas negara melalui 13 kilang yang dimilikinya di AS.
Valero Energy Corp mengikuti di posisi kedua dengan kapasitas 2,21 juta bph atau 12 persen dari total kapasitas.
Sementara itu, Exxon Mobil menempati peringkat ketiga dengan hampir 1,95 juta barel per hari setelah ekspansi kilang Beaumont senilai $2 miliar pada musim semi 2023, yang meningkatkan kapasitas pemrosesan kilang mereka menjadi 609.000 bph.
Peningkatan kapasitas kilang minyak ini memiliki beberapa implikasi penting bagi industri energi dan ekonomi AS.
Pertama, dengan kapasitas pemrosesan yang lebih besar, AS dapat mengurangi ketergantungannya pada impor minyak mentah dan produk turunannya.
Hal ini bisa berdampak positif pada neraca perdagangan negara dan memperkuat kemandirian energi.
Kedua, peningkatan kapasitas kilang ini juga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di daerah-daerah yang menjadi lokasi kilang.
Sebagai contoh, ekspansi kilang di Texas telah memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi daerah sekitarnya.
Meskipun peningkatan kapasitas ini merupakan kabar baik, industri kilang minyak AS juga menghadapi sejumlah tantangan.
Salah satunya adalah fluktuasi harga minyak global yang dapat mempengaruhi profitabilitas kilang.
Selain itu, tekanan dari kelompok lingkungan dan kebijakan pemerintah untuk mengurangi emisi karbon juga dapat mempengaruhi operasi kilang minyak di masa depan.
Namun, dengan inovasi teknologi dan peningkatan efisiensi, industri kilang minyak memiliki peluang untuk terus berkembang.
Perusahaan-perusahaan seperti Marathon, Valero, dan Exxon Mobil telah menunjukkan kemampuan adaptasi yang kuat dan komitmen untuk berinvestasi dalam teknologi baru guna meningkatkan kapasitas dan efisiensi produksi.
Peningkatan kapasitas kilang minyak AS merupakan tanda positif bagi industri energi dan ekonomi negara.
Dengan investasi yang tepat dan adaptasi terhadap tantangan lingkungan, industri ini dapat terus memainkan peran penting dalam memastikan kemandirian energi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Aditya |
Editor | : Mahrus Sholih |