berita politik tentang prabowo subianto humanis, tegas, berani
Berita  

Megawati Mengkritik Pemimpin Otoriter Populis dalam Rakernas PDIP, Siapakah yang Ditantangnya?

Megawati Mengkritik Pemimpin Otoriter Populis dalam Rakernas PDIP, Siapakah yang Ditantangnya?

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri berbicara tentang pemimpin otoriter populis dalam pidato politiknya saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V partai berlambang banteng moncong putih itu di Jakarta, Jumat (24/5/2024). Rakernas tersebut akan berlangsung hingga Ahad (26/5).

Berpegang pada pemikiran seorang pemikir kebhinekaan Sukidi, Megawati menyebut bahwa belakangan ini terjadi anomali dalam demokrasi di Indonesia. Anomali dalam demokrasi tersebut, kata dia, melahirkan kepemimpinan paradoks dan otoritarian.

“Terjadinya anomali dalam demokrasi, secara jelas dijelaskan oleh Dr. Sukidi, seorang pemikir kebhinekaan yang dihormati. Sosok cendekiawan ini menjelaskan fenomena kepemimpinan paradoks yang menggabungkan populisme dan Machiavelli, sehingga terlahir karakter pemimpin authoritarian populism (otoriter populis),” kata Megawati di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Jumat.

Menurut Megawati, dalam kepemimpinan seperti itu, hukum dijadikan pembenar bagi tindakan yang sebenarnya tidak sesuai dengan prinsip demokrasi. “Di sinilah hukum menjadi alat bahkan pembenar dari ambisi kekuasaan itu. Inilah yang oleh para pakar disebut dengan autocratic legalism (legalisme otokratis),” tambah Presiden Kelima RI tersebut.

Solusi yang diusulkan oleh Megawati untuk mengatasi anomali dalam demokrasi bukan dengan mencabut hak rakyat, tetapi dengan menerapkan adagium ‘Vox Populi Vox Dei’ bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan yang perlu dihargai.

“Terhadap keseluruhan apa yang terjadi, PDI Perjuangan diajarkan oleh sejarah untuk percaya pada Satyam Eva Jayate bahwa kebenaran pasti akan menang,” ungkapnya.

Rakernas V PDIP mengusung tema “Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang” dengan subtema “Kekuatan Kesatuan Rakyat, Jalan Kebenaran yang Berjaya”. Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menyatakan, Rakernas V menjadi forum untuk mengevaluasi kinerja partai sejak pelaksanaan Kongres PDIP pada 2019.

Selain itu, juga akan dilakukan musyawarah untuk mengembalikan kongres partai ke dalam siklus lima tahunan. Basarah menambahkan, Rakernas ini juga akan merumuskan, memutuskan, dan memantapkan sikap politik PDIP, baik dalam kebijakan internal maupun eksternal organisasi.

“Antara lain kita akan membahas prediksi dan proyeksi pemerintahan nasional, bangsa Indonesia lima tahun ke depan,” tutur Basarah saat konferensi pers sebelum pembukaan Rakernas V PDIP, Jumat.

Sumber: Antara