berita politik tentang prabowo subianto humanis, tegas, berani
Berita  

Mantan Presiden Dianggap Mampu Mengisi Wantimpres

Mantan Presiden Dianggap Mampu Mengisi Wantimpres

Direktur Eksekutif Indonesia Law and Democracy Studies (Ildes) Juhaidy Rizaldy melihat bahwa gagasan Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk membentuk presidential club bisa dilaksanakan. Kelompok presidential club yang terdiri dari mantan Presiden dapat dimasukkan ke dalam lembaga Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

“Ide presidential club seharusnya bisa diresmikan melalui Wantimpres,” kata Rizaldy dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (11/5/2024).

Namun, Rizaldy menekankan bahwa Wantimpres perlu diperkuat terlebih dahulu. Salah satu caranya adalah dengan mengatur keberadaan Wantimpres melalui UUD 1945 atau konstitusi.

Wantimpres dulunya dikenal sebagai Dewan Pertimbangan Agung (DPA). DPA telah dihapus dalam UUD NRI 1945 sehingga kedudukannya tidak lagi sebagai organ konstitusional.

“Memasukkan Wantimpres kembali ke dalam UUD NRI 1945 akan membuat posisinya setara dengan lembaga tinggi negara lainnya, sejajar dengan Presiden, MPR, DPR, MA, MK,” ujar Rizaldy.

Rizaldy percaya bahwa legitimasi Wantimpres akan semakin kuat jika diisi oleh mantan presiden. Mereka dapat memberikan masukan dan saran berdasarkan pengalaman empiris mereka dalam memimpin Indonesia.

“Anggota Wantimpres yang mantan Presiden yang telah memegang kekuasaan selama 10 tahun pasti memiliki nilai tersendiri, terutama jika memiliki visi yang sejalan dengan Presiden yang baru, lembaga tersebut akan semakin sinkron,” ungkap Rizaldy.

Rizaldy menambahkan bahwa Wantimpres nantinya akan memberikan nasihat kepada presiden baik diminta maupun tidak, karena Wantimpres menganggap hal ini penting bagi negara. Hal ini memungkinkan Presiden untuk mempertimbangkan keputusannya lebih dulu sebelum mengambil langkah.

Di sisi lain, Rizaldy menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo pantas dipertimbangkan sebagai ketua Wantimpres dengan anggota mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal ini disebabkan karena Jokowi dekat dengan Prabowo. Rizaldi meyakini bahwa Presidential Club akan menyempurnakan sistem ketatanegaraan.

“Presidential Club digunakan untuk memberikan nasihat kepada presiden, bukan kepada pemerintahannya. Namun, subjeknya dan nasihatnya hanya kepada presiden saja untuk menjalankan pemerintahannya,” kata Rizaldy.

Sebelumnya, juru bicara Presiden terpilih Prabowo Subianto, Dahnil Azhar Simanjuntak, mengumumkan rencana pembentukan President Club dengan tujuan agar mantan presiden dapat bertemu secara rutin dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis bangsa.

Dahnil menyatakan bahwa Prabowo berharap para pemimpin di Indonesia bisa bersatu dan bekerja untuk kepentingan rakyat, tanpa memedulikan perbedaan pandangan atau sikap politik mereka.

Dahnil juga yakin bahwa suatu saat nanti, Prabowo pasti akan bertemu dengan Presiden RI ke-7 Jokowi, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, dan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri.