Partai Gerindra menegaskan tidak pernah memiliki masalah dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sejalan dengan kemungkinan bergabungnya PKS ke dalam pemerintahan yang baru nantinya.
Politikus Partai Gerindra, Hendarsam Marantoko, menyatakan bahwa PKS telah lama menjadi teman sejati dari Partai Gerindra, terutama dalam berjuang pada beberapa pemilihan presiden sebelumnya, yaitu pada tahun 2014 dan 2015.
” Mereka adalah rekan seperjuangan, jika ada keretakan dalam Pilpres 2024 itu hanya masalah strategi,” kata Hendarsam dalam diskusi daring tentang Demokrasi Tanpa Oposisi yang diikuti di Jakarta, pada Sabtu (4/5/2024).
Menurutnya, Prabowo berhalangan hadir dalam acara tersebut karena memiliki komitmen keluarga yang tak bisa ditinggalkan. Undangan halal bihalal dari PKS kepada Gerindra sejatinya bersifat umum, sehingga tidak ada undangan khusus untuk Prabowo.
Hendarsam menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada komunikasi resmi dari PKS terkait bergabung ke dalam koalisi pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Meskipun demikian, sudah ada beberapa gestur dari kader dan elit PKS yang menunjukkan keinginan mereka untuk bergabung.
“Kami tidak bisa menyangkal bahwa PKS merupakan mitra lama bagi kami, sejak beberapa kali Pilpres, teman-teman PKS telah bersama-sama berjuang dengan kami,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Fraksi PKS DPR, Jazuli Juwaini, menyatakan bahwa PKS siap menjadi oposisi maupun koalisi dalam pemerintahan ke depan. PKS memiliki pengalaman selama 10 tahun sebagai bagian dari koalisi pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan 10 tahun sebagai oposisi pada masa pemerintahan Jokowi.
Anggota Komisi I DPR RI itu mengungkapkan bahwa pilihan antara menjadi koalisi atau oposisi setelah Pilpres hanyalah masalah teknis.
