Pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara (USU), Indra Fauzan, menilai bahwa PDIP mengalami kesulitan dalam mengimbangi popularitas Wali Kota Medan, Bobby Nasution, di Sumatra Utara. Menurut Indra, PDIP perlu memiliki kader internal yang mampu menyaingi figur Bobby Nasution jika tidak ingin tertinggal. Prestasi Bobby Nasution bersama Aulia Rachman sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan pada Februari 2021 dianggap membanggakan, seperti menurunkan tingkat kemiskinan, pengangguran terbuka, dan pertumbuhan ekonomi Kota Medan.
Selain itu, Bobby Nasution juga berhasil memenangkan Piala Adipura 2023 dalam bidang penanganan kebersihan dan lingkungan hidup perkotaan kategori Kota Metropolitan. Namun, Indra menambahkan bahwa hubungan keluarga Bobby Nasution dengan Jokowi dapat mempengaruhi hubungan antara PDIP dan Bobby Nasution.
Menurut Indra, Pilkada di Sumatra Utara selalu menjadi tantangan bagi PDIP, seperti pada Pilkada 2018 yang diikuti oleh pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus. Bobby Nasution sendiri berhasil membawa kemenangan bagi PDIP pada Pilkada Medan 2020. Hal ini membuat Bobby dianggap sebagai lawan yang serius bagi PDIP pada Pilkada Sumut 2024.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengklaim bahwa sudah ada pendaftaran calon kepala daerah di Sumatra Utara untuk Pilkada tahun 2024. Meskipun begitu, ada usulan untuk mengecualikan Bobby Nasution sebagai calon. Hasto juga menekankan pentingnya menyelesaikan berbagai kritik terhadap pelaksanaan Pemilu 2024 sebelum melanjutkan proses pendaftaran.
Sumber: Republika.co.id