Artikel ini ditulis oleh Prabowo Subianto dan diambil dari Buku 2 Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto. Waktu itu tidak lama setelah Prabowo pensiun dari TNI, ia terenyuh membaca surat Montgomery ke raja Inggris. Dalam surat tersebut, Montogomery mengungkapkan kebingungannya karena pulang dari perang tanpa rumah, setelah harta pribadinya dihancurkan oleh bom Jerman.
Prabowo merasa terpukul saat membaca cerita tersebut. Ia telah membaca biografi Field Marshall Bernard Law Montgomery beberapa kali, dan setiap kali merasa kagum dengan kepribadian dan kiprahnya. Montgomery meniti karier militer dari Akademi Militer Inggris yaitu Sandhurst, dan telah mengalami banyak peristiwa penting dalam karier militernya.
Montgomery adalah seorang panglima yang sangat profesional, fokus utamanya adalah pengabdian sebagai perwira lapangan. Selain karier sebagai panglima yang cemerlang, ia juga dikenal sebagai seseorang yang sangat gemar belajar sejarah.
Saat Prabowo pensiun dari tentara, ia menemukan buku bekas yang berisi biografi tentang Montgomery di Kota Bangkok. Dalam biografi tersebut, Prabowo menemukan surat yang ditulis oleh Montgomery kepada Raja Inggris George ke-6 setelah Perang Dunia Kedua berakhir. Dalam surat itu, Montgomery mengungkapkan kesedihannya karena pulang tanpa memiliki rumah, setelah harta pribadinya dihancurkan oleh bom Jerman.
Kisah Montgomery menginspirasi Prabowo, yang pada saat itu juga tengah mengalami kebingungan karena tidak memiliki rumah pribadi setelah pensiun dari tentara. Namun, setelah membaca cerita Montgomery, Prabowo mengambil kesimpulan bahwa jika seorang panglima ternama seperti Montgomery dapat mengalami hal tersebut, maka ia pun dapat melewati cobaan tersebut.
Prabowo akhirnya mendapatkan rumah pribadi melalui perjuangan yang tidak gampang, namun kisah Montgomery tetap menjadi inspirasi bagi dirinya.
